Monday 20 March 2017

Dasar elektrokardiografi dan cara membaca EKG



Dalam situasi gawat darurat, tidak ada istilah "saya tidak tahu". Karenanya, meski dalam tugas keseharian seseorang tidak di tempat yang memiliki fasilitas elektrokardiografi, paling tidak , ia mampu menilai adanya situasi gawat dan atau kedaruratan jantung dan pembuluh darah.

Jantung

Jantung, organ tubuh yang dibentuk sejak usia kehamilan 40 hari memiliki hubungan yang erat terhadap semua jaringan. Hasil metabolisme tibuh dalam pembuluh darah diarahkan ke jantung untuk di distribusikan kepada kedua paru, untuk menjalani proses oksigenasi. Setelah paru menyelesaikan proses oksigenasi darah, maka sel darah dengan kadar oksigen lebih banyak di arah kan ke jantung untuk selanjutnya didistribusikan lewat pembuluh darah ke seluruh tubuh.

Prinsip pemasangan elektroda

* Elektroda dipasang mengitari letak jantung dengan tujuan menangkap semua kejutan listrik yang ada

* Terdapat 9 elektroda uni polar (AVR,AVL,AVF,V1,V2,V3,V4,V5,V6)

* Terdapat elektroda bi polar (I,II,III)

* Terdapat 1 ground untuk meredam listrik yang tidak berasal dari otot jantung.

Proyeksi hantaran

* bila tidak ada kelainan yang disebabkan oleh situasi apapun, maka APEX JANTUNG berada di LATERAL, meraba apex selalu di samping yang umumnya sisi kiri.

* bilik kanan jantung tidak lagi berdenyut setelah usia balita 90 hari, karenanya jangan meraba denyut pada sisi tersebut.

Irama jantung

* Sinus node, menghasilkan produk GELOMBANG P

* Penjalaran listrik dari atrium ke ventrikel (A-V) dinyatakan sebagai PR INTERVAL

* AV node sebagai persinggahan berikutnya menghasilkan awal komplek QRS

* Pelajaran listrik di seluruh otot bilik jantung tercermin sebagai KOMPLEK QRS

Komponen EKG

* Bacalah, mulai dari kiri ke kanan

* Bacalah, penggalan demi penggalan

* Bacalah, dari yang lazim hingga yang tidak lazim coraknya.

Nilai baku

* Terdapat nilai baku

* Terpenting, terkesan

* # gelombang P landai

* # Komplek QRS sempit

Kecepatan denyut jantung

Terdapat beberapa cara menghitung kecepatan denyut jantung. Ambil hantaran II panjang, karena dalam keadaan irama jantung teratur / tidak teratur tetap akan mampu dinilai kelaianan pada jantung / paru.

Penjalaran listrik

Elektrokardiografi yang terekam, merupakan hasil akhir dari resultane beberapa kutub listrik jantung.

Ekg normal

* Sebaiknya dibaca dari hantaran II

* Terlihatnya GELOMBANG P menunjukan listrik EKG berawal dari tempat yang lazim.

* GELOMBANG R positif pada hantaran I & AVF menunjukan aksis yang normal, TENGGARA

* GELOMBANG R semakin ke lateral bertambah tinggi dibandingkan terhadap hantaran V sebelumnya.

* GELOMBANG S semakin ke lateral bertambah hilang dibanding terhadap hantaran V sebelumnya.

Anatomi otot jantung
Otot jantung memilik struktur otot lurik dengan mekanisme kerja otot polos, perbedaan perlakuan otot jantung , berakibat perbedaan ketebalan otot, karenanya jangan menegakkan diagnosa penyakit berdasarkan struktur ekg yang tidak lazim.

Cara membaca EKG

Irama dasar : sinus ritme (60-80x/m) junctional ritme (40-59x/m) vebtrikel ritme (20-39x/m)

Ritme : teratur, tidak teratur

Gel P : P pulmonal

Komplek QRS : sempit, lebar

Segmen ST : depresi, elevasi, down slooping

No comments:

Post a Comment